Cirebon Kabukpaten,G Pendidikan di Kabupaten Cirebon sudah cukup maju dan memenuhi standar Asia. Khususnya pada Pendidikan Madrasah setingkat SLTA. Man 2 Ciwaringin yang beralamat di Jl. Merdeka No.53, Babakan, Kec. Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat 45167, telepon (0231) 342187, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu contoh atau model yang memenuhi standar tersebut. Tidak heran jika minat
Cirebon Kabukpaten,G
Pendidikan di Kabupaten Cirebon sudah cukup maju dan memenuhi standar Asia. Khususnya pada Pendidikan Madrasah setingkat SLTA. Man 2 Ciwaringin yang beralamat di Jl. Merdeka No.53, Babakan, Kec. Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat 45167, telepon (0231) 342187, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu contoh atau model yang memenuhi standar tersebut. Tidak heran jika minat orangtua siswa menyekolahkan anaknya datang ke Sekolah tersebut bukan hanya dari wilayah yang terdekat saja. Wilayah 3 Cirebon, wilayah Jawa Barat, bahkan lintas Provinsi, Nusantara sampai Asia.
Setiap pelaksanaan PPDB minat masuk ke MAN 2 Ciwaringin Cirebon membludak terlebih para pemimpin pondok pesantren menghendaki seluruh siswa nya yang baru masuk diterima juga di MAN 2 ini. Sekolah ini secara kedudukan tempat berada di area yang di sekitarnya terdapat banyak pondok pesantren berdiri. Sehingga rata-rata siswa MAN 2 ini memiliki jam belajar yang sangat panjang. Pagi sampai sore belajar ilmu umum dan sore sampai malam-nya belajar ilmu Agama.
Kepala Sekolah MAN 2 Ciwaringin Drs.H.Muhaemin, M.Ag kepada tabloid Gelombang di kantor-nya beberapa waktu lalu menyampaikan,”90 prosen anak- anak MAN 2 Ciwaringin Cirebon tinggal menginapnya di Pesantren. Mereka pagi sampai siang sekolah disini, sore sampai malam belajar dan tinggal di Pesantren,” tuturnya.
Untuk penerimaan siswa baru menurut Muhaemin saat ini sudah standar tidak boleh lebih meskipun yang mendaptar sangat banyak. Terkait proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19, pihak sekolah tetap melakukan sesuai anjuran pemerintah pusat. Namun demikian untuk PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh) tidak semua siswa melakukan dan mengikutinya. Hal ini karena pesantren melarang penggunaan HP/ Ponsel oleh karena itu dilakukan dengan pemberian tugas dan dari Pesantren mengambil tugas ke MAN 2.
(Endi)